Padahal alasan sesungguhnya karena sekarang lagi sepi job online dan somehow ngga tau harus cerita apa tentang kerjaan online. Dan karena sekarang lagi struggling untuk keep on going nge-babu di Australia, rasanya pengen banget sharing sebagai kenang-kenangan buat dibaca lagi setelah tamat WHV, yang hopefully bakal berakhir kurang lebih 19 bulanan lagi.
Jadi, aku tau tentang Work and Holiday Visa ini sejak 2014 karena waktu itu kerja di Jakarta dan aktif banget ikut kopi darat traveller disana. Tapi karena masalah finansial, realisasinya baru bisa dilakukan 2 tahun kemudian (tahun 2016 kemaren -red) karena harus nabung dulu minimal buat modal awal hidup disana.
Prosesnya kurang lebih sama seperti teman-teman yang udah share, baik di blog pribadi atau di grup FB-nya WHV Indonesia. Daftar, interview, apply visa dan med check. It took me about 2 months sampe visa di approved.
Update: tapi dikarenakan kuotanya sudah mencapai 1000 orang untuk tahun ini, pendaftarannya sementara ditutup dan baru akan dibuka lagi bulan Juli 2017
Dokumen pertama yang harus di dapatkan adalah Letter of Government Support alias Surat Rekomendasi Visa Bekerja dan Berlibur, yang bisa kamu dapatkan secara gratis dari Direktorat Jendral Imigrasi di Jakarta (link - 18/4 the requested page cannot be found).
Cukup mampir ke link yang diberikan di atas, daftarkan nama kamu dan tunggu panggilan interview. Saat interview, ada syarat-syarat dan dokumen yang harus dipenuhi dan sudah dipersiapkan sebelumnya, yaitu:
- berusia 18-30 tahun
- belum pernah ikut WHV
- memiliki paspor Indonesia dengan masa berlaku minimal 12 bulan
- berpendidikan minimal 2 tahun di jenjang D3 atau S1 yang dibuktikan dengan surat keterangan dari kampus atau surat keterangan lulus atau ijasah
- berkemampuan bahasa Inggris yang dibuktikan dengan sertifikat IELTS dengan skor minimal 4.5 (overall)
- mampu menunjukkan bukti keuangan yang setara dengan AUD 5.000
Setelah interview, silakan duduk manis dan menunggu datangnya surat sakti ke email yang kamu cantumkan sewaktu mendaftar. Begitu surat sakti itu tiba, kamu punya waktu sekitar 1 bulan untuk menyerahkannya (atau bisa juga dikirimkan) bersama dokumen-dokumen pendukung lainnya ke VFS Global (badan yang membantu pengurusan visa ke Australia dan beberapa negara lainnya).
Waktu aplikasi, aku kebetulan di Jakarta, jadi semua pengurusan dilakukan sendiri. Tapi kalo kamu kebetulan ngga di Jakarta, dokumen-dokumennya juga bisa dikirimkan via pos. Daftar lengkap dokumennya bisa dilihat di application form 1208 yang harus kamu isi nantinya.
Kalo kamu mengurus langsung di Jakarta, pembayaran visa bisa dilakukan secara tunai atau dengan menggunakan kartu kredit. Sedangkan kalo kamu berada di luar kota Jakarta, pembayarannya bisa secara transfer atau dengan mencantumkan nomor kartu kredit kamu di form aplikasinya.
Setelah memasukkan aplikasi visamu ke VFS Global, kamu akan mendapatkan email dengan informasi HAP ID yang kamu perlukan sebelum melakukan medical check up. Ada list panel dokter dan rumah sakit yang bekerja sama dengan VFS Global, khususnya untuk visa ke Australia.
Yang diharuskan untuk melakukan medical check up adalah semua orang yang berkunjung ke Australia dan berniat untuk tinggal lebih dari 6 bulan. That's why your kakak, koko, cece, tante, om, mama, papa dan sodara yang cuma pake turis visa ke Australia ngga diharuskan medical check up karena mereka cuma boleh tinggal maksimal 3 bulan.
HAP ID ini cuma berlaku selama 1 minggu, kecuali bagi cewe yang sedang haid atau kamu yang sedang tidak enak badan, you know lah kita orang Indo sometimes body-nya suka notdelicious yummy. Kalo kamu sedang haid atau ngga enak badan, telepon aja ke rumah sakitnya untuk daftar dan kasih tau mereka tentang kondisi kamu sekarang. Nanti kamu akan diminta untuk mengabarkan mereka lagi setelah kamu selesai haidnya atau saat badan kamu udah enakan.
Medical check up ini meliputi tes urin, x-ray dan general check up lainnya. Ngga ada tes darah ya.
Selesai medical, feel free to take the photo of your receipt & email it to VFS. Konon katanya, bisa mempercepat pengecekan hasil medical check up kamu yang mempengaruhi cepat lambatnya visa di approved.
Setelah itu, dalam waktu sekitar 1-2 minggu, seharusnya kamu sudah menerima email tentang kondisi visa yang kamu terima.
Detail pengeluaran:
IELTS: 2.798.000
VISA: 4.820.000
MCU: 895.000
belum termasuk tiket pesawat Palembang - Jakarta dan biaya hotel sebelum tes IELTS
Prosesnya kurang lebih sama seperti teman-teman yang udah share, baik di blog pribadi atau di grup FB-nya WHV Indonesia. Daftar, interview, apply visa dan med check. It took me about 2 months sampe visa di approved.
Update: tapi dikarenakan kuotanya sudah mencapai 1000 orang untuk tahun ini, pendaftarannya sementara ditutup dan baru akan dibuka lagi bulan Juli 2017
Dokumen pertama yang harus di dapatkan adalah Letter of Government Support alias Surat Rekomendasi Visa Bekerja dan Berlibur, yang bisa kamu dapatkan secara gratis dari Direktorat Jendral Imigrasi di Jakarta (link - 18/4 the requested page cannot be found).
Cukup mampir ke link yang diberikan di atas, daftarkan nama kamu dan tunggu panggilan interview. Saat interview, ada syarat-syarat dan dokumen yang harus dipenuhi dan sudah dipersiapkan sebelumnya, yaitu:
- berusia 18-30 tahun
- belum pernah ikut WHV
- memiliki paspor Indonesia dengan masa berlaku minimal 12 bulan
- berpendidikan minimal 2 tahun di jenjang D3 atau S1 yang dibuktikan dengan surat keterangan dari kampus atau surat keterangan lulus atau ijasah
- berkemampuan bahasa Inggris yang dibuktikan dengan sertifikat IELTS dengan skor minimal 4.5 (overall)
- mampu menunjukkan bukti keuangan yang setara dengan AUD 5.000
Setelah interview, silakan duduk manis dan menunggu datangnya surat sakti ke email yang kamu cantumkan sewaktu mendaftar. Begitu surat sakti itu tiba, kamu punya waktu sekitar 1 bulan untuk menyerahkannya (atau bisa juga dikirimkan) bersama dokumen-dokumen pendukung lainnya ke VFS Global (badan yang membantu pengurusan visa ke Australia dan beberapa negara lainnya).
Waktu aplikasi, aku kebetulan di Jakarta, jadi semua pengurusan dilakukan sendiri. Tapi kalo kamu kebetulan ngga di Jakarta, dokumen-dokumennya juga bisa dikirimkan via pos. Daftar lengkap dokumennya bisa dilihat di application form 1208 yang harus kamu isi nantinya.
Kalo kamu mengurus langsung di Jakarta, pembayaran visa bisa dilakukan secara tunai atau dengan menggunakan kartu kredit. Sedangkan kalo kamu berada di luar kota Jakarta, pembayarannya bisa secara transfer atau dengan mencantumkan nomor kartu kredit kamu di form aplikasinya.
Setelah memasukkan aplikasi visamu ke VFS Global, kamu akan mendapatkan email dengan informasi HAP ID yang kamu perlukan sebelum melakukan medical check up. Ada list panel dokter dan rumah sakit yang bekerja sama dengan VFS Global, khususnya untuk visa ke Australia.
Yang diharuskan untuk melakukan medical check up adalah semua orang yang berkunjung ke Australia dan berniat untuk tinggal lebih dari 6 bulan. That's why your kakak, koko, cece, tante, om, mama, papa dan sodara yang cuma pake turis visa ke Australia ngga diharuskan medical check up karena mereka cuma boleh tinggal maksimal 3 bulan.
HAP ID ini cuma berlaku selama 1 minggu, kecuali bagi cewe yang sedang haid atau kamu yang sedang tidak enak badan, you know lah kita orang Indo sometimes body-nya suka not
Medical check up ini meliputi tes urin, x-ray dan general check up lainnya. Ngga ada tes darah ya.
Selesai medical, feel free to take the photo of your receipt & email it to VFS. Konon katanya, bisa mempercepat pengecekan hasil medical check up kamu yang mempengaruhi cepat lambatnya visa di approved.
Setelah itu, dalam waktu sekitar 1-2 minggu, seharusnya kamu sudah menerima email tentang kondisi visa yang kamu terima.
Detail pengeluaran:
IELTS: 2.798.000
VISA: 4.820.000
MCU: 895.000
belum termasuk tiket pesawat Palembang - Jakarta dan biaya hotel sebelum tes IELTS
No comments:
Post a Comment