What to do next?
Kalo aku sih, yang aku lakukan pertama kali adalah ngitungin duit. Karena menurutku kesiapan dan ketersediaan dana itu sangatlah penting terlebih biaya hidup disana sangat besar dibanding biaya hidup di Indo dan butuh uang untuk membiayai diri sendiri sebelum akhirnya mendapatkan kerja yang menghasilkan.
Waktu dulu kerja di agen pendidikan, aku biasa menekankan ke calon student untuk punya minimal $1500 per bulannya untuk living cost, transport dan entertainment. Dan kalo dari cerita para WHVers di group FB, banyak yang bisa hemat dan cuma butuh sekitar $700-$1000 per bulannya.
Aku cuma punya $700 sebagai modal awal yang sempat bikin aku ketar ketir sebelum berangkat. Rent aja minimal $100 per week, dan biasa skema pembayarannya adalah 2 minggu rent + 2 minggu bond. Jadi pengeluaran awal aja udah $400. $300 untuk 1 bulan (kalo sial ngga dapet kerja),
Setelah uang dirasa siap, next step adalah menentukan kota tujuan pertama. Australia itu gede dan ngga cuma Sydney Melbourne aja. Masih banyak loh kota lainnya. Yuk mari kita cek petanya.
source: Pinterest
Menurut Wikipedia, Australia terdiri dari 6 states dan 2 territories (diurutkan sesuai jumlah populasinya dari yg tertinggi sampai terendah), yaitu:
- New South Wales (NSW) - Sydney
- Victoria (VIC) - Melbourne
- Queensland (QLD) - Brisbane
- Western Australia (WA) - Perth
- South Australia (SA) - Adelaide
- Australian Capital Territory (ACT) - Canberra
- Tasmania (TAS) - Hobart
- Northern Territory (NT) - Darwin
Dan seperti yang sudah kita ketahui, kebanyakan orang Indo tujuan utamanya pasti Sydney atau Melbourne karena mereka punya keluarga, temen atau pacar disana. Tapi, sejak kemungkinan WHV Subclass 462 bisa extend ke tahun kedua, kota-kota di bagian utara pun mulai menjadi incaran, terutama Darwin dan Cairns.
Biasanya ada banyak pertimbangan saat pemilihan kota tujuan. Ada yang bilang, kerjaan di Sydney dan Melbourne lebih banyak. Ada yang bilang, gaji di WA & NT lebih gede. Ada juga yang menggunakan faktor teman, keluarga dan pacar sebagai pertimbangan. Apapun alasan dan pertimbangan yang kamu pake sah-sah aja kok :)
Kota tujuan pertamaku adalah Perth. My main reason is to be a better me and experience independent life. Aku bukan tipe yang mudah berteman dan Perth is a perfect place to start because I have no friend here. Aku kudu keluar untuk making friends dan harus mau usaha sendiri dari nol. Ditambah lagi dengan harga tiketnya yang murah meriah. Selain dua alasan itu, I actually knew nothing about Perth.
Setelah tinggal kurang lebih 1 bulan, Perth itu kotanya dingin selama musim semi, gugur dan winter. Jadi yang panas-panas banget itu cuma di bulan Januari - Maret, sisanya adem atau dingin atau dingin pake banget. Kotanya lumayan metropolitan, tapi ngga seperti Jakarta yang gedungnya kebangetan banyaknya. Standar gajinya agak lebih tinggi (di atas $20 per jam tapi ada juga yang gaji dibawah itu) yang sepadan dengan biaya hidup dan ongkos transport yang agak mahal (minimal $3 naik train atau $2.25 kalo autoload dari rekening bank). Akomodasi minimal $100 share berdua atau bertiga di city area yang ada akses bis gratisnya dan untuk makan-makan minimal $8 per piring (udah dapet nasi dan daging). Disini, mall dan pertokoan rata-rata cepet tutupnya. Paling malem cuma hari Jumat yang buka sampe jam 9 malam. Bandingin sama Indonesia yang kadang suka ada midnight sale sampe jam 12 atau 1 pagi.
Setelah uang dan kota tujuan utama ditentukan, selanjutnya tinggal menentukan kapan mau berangkat. Setelah visa di approved, kita punya waktu 1 tahun untuk menentukan tanggal kedatangan ke Australia. Let's say visa kamu di approved tanggal 10 Januari 2017, artinya kamu punya waktu sampai 10 Januari 2018 untuk menginjakkan kaki di Australia. Dan setelah itu, visa kamu akan aktif dan berlaku sampai 1 tahun.
Packing your luggage will determine your life during your time in Australia. Pilihan packing cuma ada dua, pake tas carrier aka backpack atau bawa koper. Kalo kamu ngga tau gimana gaya travellingmu, mending siapin medium sized suitcase (24 inch). Karena biasanya medium sized bisa muat sampe 20 kilo, tergantung barang yang mau kamu bawa dan cara packing, dan backpack could be a pain in your back.
Waktu aku dateng ke Perth, berat total bagasiku (termasuk hand carry) sekitar 30 kilo. Terdiri dari 20 kilo di koper ukuran 22" dan 10 kilo di tas ransel + tas tangan. Isinya, kebanyakan baju dan celana.
Setelah menjelajahi pertokoan dan sekitarnya, bagasiku pun membengkak. Hanya Tuhan yang tau berapa berat bagasiku sebelum akhirnya aku donasikan beberapa pakaian, sepatu, buku, dan membuang barang-barang yang ngga perlu.
Dan saat aku balik lagi ke Perth minggu kemaren, berat total bagasiku sekitar 30-35 kilo. Terdiri dari 30 kilo di koper ukuran 28" dan sekitar 5 kilo di tas ransel. Kali ini isinya kebanyakan barang-barang yang bisa habis saat digunakan, seperti sambal sachet, bumbu sachet, rinso sachet, dan segala jenis sachet-an lainnya. Sebenernya keterlaluan banget sih bawaannya karena sekarang saat mau pindahan, domestic flight hanya mengizinkan satu bagasi pesawat dengan berat maksimal 23 kilo. Mau aku kemanain sisanya?
Kebanyakan bagasi itu bener-bener bikin capek lo. Meskipun aku cuma geret koper, terkadang rodanya bakal nyangkut di lubang dan harus pelan-pelan gesernya biar rodanya ngga cepet rusak. Dan yang lebih melelahkan sebenernya adalah proses packing-nya. Biasanya aku butuh waktu 2-3 hari untuk menyusun isi koper biar pas dan sesuai dengan ketentuan bagasi pesawat.
Apa aja sih yang mahal disini?
Kalo buat aku, yang mahal disini adalah: tissue, pembalut, softlens solution, facial wash, shampoo, conditioner dan deterjen pencuci baju. Kemudian saat aku kerja di outback, yang paling aku butuhkan adalah bumbu masakan Indonesia dan sambal botol.
Bagi pengguna kacamata dan softlens, ada baiknya kalo kamu mempersiapkan 2-3 pair kacamata dan stock softlens yang dirasa cukup. Kalo di Indo periksa mata di optik itu gratis, silakan mampir ke OPSM dan tanya berapa biaya pemeriksaan mata tanpa insurance. Mihil bingit coyyy!
Sebenernya sih shampoo, conditioner dan detergent kadang murah kalo diskon di Woolies atau Coles, tapi kalo tissue baru bisa murah kalo beli yang 1 bungkus isi 18 rolls.
Apa aja sih yang perlu di bawa?
Yang paling penting adalah paspor, obat atau krim dokter yang harus kamu pake tiap hari. Untuk pakaian, cukup bawa secukupnya. Kalo waktu kamu pergi cuacanya dingin, silakan bawa beberapa jacket tebal. Sisanya, bisa dibeli disini. Ada K-Mart, Big W dan Target yang menawarkan pakaian dengan harga yang terjangkau atau kalo kamu ngga masalah pakaian/barang bekas, bisa mampir ke Good Sammy, Salvos dan beberapa toko yang menjual pakaian hasil sumbangan orang, beberapa bahkan masih belum dipakai.
Kalo butuh charging converter/adaptor, bisa mampir aja ke K-Mart, cuma $2. Kabel extension dengan beberapa tempat charging bisa dibawa dari Indonesia aja. Biar ngga usah beli banyak-banyak converter. Berikut bentuk plug di Australia. Kadang 3 pin seperti ini, kadang cuma 2 aja yang miring tanpa yang lurus di bagian bawahnya.
Biasanya ada banyak pertimbangan saat pemilihan kota tujuan. Ada yang bilang, kerjaan di Sydney dan Melbourne lebih banyak. Ada yang bilang, gaji di WA & NT lebih gede. Ada juga yang menggunakan faktor teman, keluarga dan pacar sebagai pertimbangan. Apapun alasan dan pertimbangan yang kamu pake sah-sah aja kok :)
Kota tujuan pertamaku adalah Perth. My main reason is to be a better me and experience independent life. Aku bukan tipe yang mudah berteman dan Perth is a perfect place to start because I have no friend here. Aku kudu keluar untuk making friends dan harus mau usaha sendiri dari nol. Ditambah lagi dengan harga tiketnya yang murah meriah. Selain dua alasan itu, I actually knew nothing about Perth.
Setelah tinggal kurang lebih 1 bulan, Perth itu kotanya dingin selama musim semi, gugur dan winter. Jadi yang panas-panas banget itu cuma di bulan Januari - Maret, sisanya adem atau dingin atau dingin pake banget. Kotanya lumayan metropolitan, tapi ngga seperti Jakarta yang gedungnya kebangetan banyaknya. Standar gajinya agak lebih tinggi (di atas $20 per jam tapi ada juga yang gaji dibawah itu) yang sepadan dengan biaya hidup dan ongkos transport yang agak mahal (minimal $3 naik train atau $2.25 kalo autoload dari rekening bank). Akomodasi minimal $100 share berdua atau bertiga di city area yang ada akses bis gratisnya dan untuk makan-makan minimal $8 per piring (udah dapet nasi dan daging). Disini, mall dan pertokoan rata-rata cepet tutupnya. Paling malem cuma hari Jumat yang buka sampe jam 9 malam. Bandingin sama Indonesia yang kadang suka ada midnight sale sampe jam 12 atau 1 pagi.
Setelah uang dan kota tujuan utama ditentukan, selanjutnya tinggal menentukan kapan mau berangkat. Setelah visa di approved, kita punya waktu 1 tahun untuk menentukan tanggal kedatangan ke Australia. Let's say visa kamu di approved tanggal 10 Januari 2017, artinya kamu punya waktu sampai 10 Januari 2018 untuk menginjakkan kaki di Australia. Dan setelah itu, visa kamu akan aktif dan berlaku sampai 1 tahun.
Packing your luggage will determine your life during your time in Australia. Pilihan packing cuma ada dua, pake tas carrier aka backpack atau bawa koper. Kalo kamu ngga tau gimana gaya travellingmu, mending siapin medium sized suitcase (24 inch). Karena biasanya medium sized bisa muat sampe 20 kilo, tergantung barang yang mau kamu bawa dan cara packing, dan backpack could be a pain in your back.
Waktu aku dateng ke Perth, berat total bagasiku (termasuk hand carry) sekitar 30 kilo. Terdiri dari 20 kilo di koper ukuran 22" dan 10 kilo di tas ransel + tas tangan. Isinya, kebanyakan baju dan celana.
Setelah menjelajahi pertokoan dan sekitarnya, bagasiku pun membengkak. Hanya Tuhan yang tau berapa berat bagasiku sebelum akhirnya aku donasikan beberapa pakaian, sepatu, buku, dan membuang barang-barang yang ngga perlu.
Dan saat aku balik lagi ke Perth minggu kemaren, berat total bagasiku sekitar 30-35 kilo. Terdiri dari 30 kilo di koper ukuran 28" dan sekitar 5 kilo di tas ransel. Kali ini isinya kebanyakan barang-barang yang bisa habis saat digunakan, seperti sambal sachet, bumbu sachet, rinso sachet, dan segala jenis sachet-an lainnya. Sebenernya keterlaluan banget sih bawaannya karena sekarang saat mau pindahan, domestic flight hanya mengizinkan satu bagasi pesawat dengan berat maksimal 23 kilo. Mau aku kemanain sisanya?
Kebanyakan bagasi itu bener-bener bikin capek lo. Meskipun aku cuma geret koper, terkadang rodanya bakal nyangkut di lubang dan harus pelan-pelan gesernya biar rodanya ngga cepet rusak. Dan yang lebih melelahkan sebenernya adalah proses packing-nya. Biasanya aku butuh waktu 2-3 hari untuk menyusun isi koper biar pas dan sesuai dengan ketentuan bagasi pesawat.
Apa aja sih yang mahal disini?
Kalo buat aku, yang mahal disini adalah: tissue, pembalut, softlens solution, facial wash, shampoo, conditioner dan deterjen pencuci baju. Kemudian saat aku kerja di outback, yang paling aku butuhkan adalah bumbu masakan Indonesia dan sambal botol.
Bagi pengguna kacamata dan softlens, ada baiknya kalo kamu mempersiapkan 2-3 pair kacamata dan stock softlens yang dirasa cukup. Kalo di Indo periksa mata di optik itu gratis, silakan mampir ke OPSM dan tanya berapa biaya pemeriksaan mata tanpa insurance. Mihil bingit coyyy!
Sebenernya sih shampoo, conditioner dan detergent kadang murah kalo diskon di Woolies atau Coles, tapi kalo tissue baru bisa murah kalo beli yang 1 bungkus isi 18 rolls.
Apa aja sih yang perlu di bawa?
Yang paling penting adalah paspor, obat atau krim dokter yang harus kamu pake tiap hari. Untuk pakaian, cukup bawa secukupnya. Kalo waktu kamu pergi cuacanya dingin, silakan bawa beberapa jacket tebal. Sisanya, bisa dibeli disini. Ada K-Mart, Big W dan Target yang menawarkan pakaian dengan harga yang terjangkau atau kalo kamu ngga masalah pakaian/barang bekas, bisa mampir ke Good Sammy, Salvos dan beberapa toko yang menjual pakaian hasil sumbangan orang, beberapa bahkan masih belum dipakai.
Kalo butuh charging converter/adaptor, bisa mampir aja ke K-Mart, cuma $2. Kabel extension dengan beberapa tempat charging bisa dibawa dari Indonesia aja. Biar ngga usah beli banyak-banyak converter. Berikut bentuk plug di Australia. Kadang 3 pin seperti ini, kadang cuma 2 aja yang miring tanpa yang lurus di bagian bawahnya.
Source: interpower & techkoalas
Nice kakak, infonya berguna banget buat yg mau kesna, mau dong tips n trick jaga passport biar aman, secara banyak pindah2 kota ,tinggal sama tmn baru hehe, sukses ya di Oz
ReplyDeleteYang pasti, scan passport disimpan di file storage online yang bisa kamu access, seperti Dropbox, dan juga di HP kamu. Kalo passport fisiknya biasa aku simpan di tas aja sih. So far, aman kok. Tapi kayanya sih disini jarang yang mau maling passport/ID kamu, beda dengan negara Asia. Mungkin pengaruh juga dari kota yang aku kunjungi, Perth. Ngga banyak Asian disini, ngga se-bejibun di Melbourne & Sydney.
Delete